Assalamualaikum wr.wb. Salam Sejarah. kepada para pembaca sekalian, kali ini saya ingin mengajak Anda untuk mengingat kembali sejarah Indonesia, khususnya mata uang yang pernah beredar di Indonesia.
Meskipun tertulis tahun 1964 pada uang kertas, seri ini
dicetak dan diedarkan BI sejak 13 Desember 1965. Seri ini dikeluarkan karena
kebijakan Pemerintah Orde Lama yg melakukan sanering 1/1000 kali terhadap mata
uang rupiah. Artinya Rp 1000 uang lama dipotong nilainya menjadi Rp 1 uang
baru. Dalam hal ini, pecahan 1 sen menggantikan Rp 10 uang lama, dan
seterusnya.
Kebijakan sanering yang dilakukan pemerintah pada waktu itu
tentu berbeda dengan redenominasi yg wacananya sempat dilontarkan oleh BI
beberapa bulan yg lalu.
Lalu apa itu sanering? Sanering adalah pemotongan nilai
uang sehingga daya beli masyarakat juga ikut terpotong. Hal yang sama tidak
dilakukan pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat menurun.
Misalnya uang Rp 1000 lama dipotong nilainya menjadi Rp 1 baru, maka harga
beras yg semula Rp 10.000 tetap tidak berubah.
Sedangkan redenominasi adalah menyederhanakan
denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara
mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Hal
yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga
daya beli masyarakat tidak berubah. Misalnya uang Rp 1000 lama dipotong
nilainya menjadi Rp 1 baru, maka harga beras yg semula Rp 10.000 dipotong
harganya menjadi Rp 10.
Berbeda dengan sanering yg dilakukan secara mendadak, maka
redenominasi membutuhkan sosialisasi atau proses yang lama, antara 5 hingga 10
tahun.
Selain merupakan uang kertas bernominal terkecil yg pernah
dikeluarkan BI, uang kertas seri ini juga merupakan uang kertas yang cukup
terlama masa berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah. Diedarkan BI
sejak 13 Desember 1965, uang kertas seri ini baru ditarik dari peredaran umum
secara resmi oleh BI pada tanggal 15 November 1996.
Apa alasan BI menarik uang seri Sukarelawan 1964 selama itu?
Karena BI secara teoritis masih merasa perlu untuk menggunakan satuan sen,
walaupun secara fisik uang sen tentu sudah tidak dipakai lagi oleh masyarakat
sejak akhir 1970 an.
Bayangkan, di tahun 1995 kalau mau menukar uang kertas 1 sen
ini ke BI untuk ditukar dengan selembar uang Rp 100 (uang kertas nominal
terkecil yg beredar pada saat itu), maka perlu membawa 10.000 lembar atau 100
gepok uang kertas 1 sen. Pasti ada satu koper tuh.
Nah berikut ini tampilan dan penjelasan uang seri sukarelawan :
1 Sen
Tanda tangan : Jusuf Muda Dalam – Hertatijanto
Percetakan : P.N. Pertjetakan Kebajoran, Imp.
Penerbitan : 13 Desember 1965
Penarikan : 31 Desember 1996
Warna dominan
:
-
Depan :
hijau/coklat
-
Belakang :
hijau/coklat
Pengaman :
Serat halus
Gambar depan :
petani
Gambar belakang : Ragam hias roset membentuk
lingkaran dan angka 1
Nomor seri : 3 huruf, 6 angka
Ukuran : 10,4 x 5,2 cm
5 sen
Tanda tangan : Jusuf Muda Dalam – Hertatijanto
Percetakan : P.N. Pertjetakan Kebajoran, Imp.
Penerbitan : 13 Desember 1965
Penarikan : 15 November 1996
Warna dominan
:
-
Depan :
violet/abu
-
Belakang :
violet/abu
Pengaman :
Serat halus
Gambar depan :
sukarelawati
Gambar belakang : Ragam hias roset membentuk
lingkaran dan angka 5
Nomor seri : 3 huruf, 6 angka
Ukuran : 10,4 x 5,2 cm
10 sen
Tanda tangan : Jusuf Muda Dalam – Hertatijanto
Percetakan : P.N. Pertjetakan Kebajoran, Imp.
Penerbitan : 13 Desember 1965
Penarikan : 15 November 1996
Warna dominan
:
-
Depan :
hijau
-
Belakang :
hijau
Pengaman :
Serat halus
Gambar depan :
sukarelawati
Gambar belakang : Ragam hias roset membentuk lingkaran
dan angka 10
Nomor seri : 3 huruf, 6 angka
Ukuran : 10,4 x 5,2 cm
25 sen
Tanda tangan : Jusuf Muda Dalam – Hertatijanto
Percetakan : P.N. Pertjetakan Kebajoran, Imp.
Penerbitan : 13 Desember 1965
Penarikan : 15 November 1996
Warna dominan
:
-
Depan :
merah/hijau/kuning
-
Belakang :
merah/hijau/kuning
Pengaman :
Serat halus
Gambar depan :
sukarelawan
Gambar belakang : Ragam hias roset membentuk lingkaran
dan angka 25
Nomor seri : 3 huruf, 6 angka
Ukuran : 11,2 x 5,6 cm
50 sen
Tanda tangan : Jusuf Muda Dalam – Hertatijanto
Percetakan : P.N. Pertjetakan Kebajoran, Imp.
Penerbitan : 13 Desember 1965
Penarikan : 15 November 1996
Warna dominan
:
-
Depan :
merah/coklat
-
Belakang :
merah/coklat
Pengaman :
Serat halus
Gambar depan :
sukarelawan
Gambar belakang : Ragam hias roset membentuk lingkaran
dan angka 50
Nomor seri : 3 huruf, 6 angka
Ukuran : 11,2 x 5,6 cm
Demikian info singkat yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan untuk kita semua. Jika ada masukan,kritik atau pendapat lain, silakan tulis di kolom komentar. Terimakasih. salam sejarah. Wassalamualaikum wr.wb
ps : Gambar tersebut di atas merupakan koleksi pribadi
fachri.ea| 2021
Komentar
Posting Komentar